"Sebenarnya balap mobil retro pertama kali digelar di sirkuit Sentul pada tahun 2006 silam," sebut Rachmat Rahmawan, selaku salah satu penggagas balap mobil retro di Indonesia. Namun, idenya sendiri mulai tercetus sejak tahun sebelumnya, yaitu di 2005. Tercatat setidaknya ada sekitar 6 orang yang menjadi penggagas ide balap nasional ini, diantaranya Djembar Kartasasmita, Rendison, Surya Wakas Adiansyah, Suryadi, Rachmat Rahmawan, dan Iwan Hikmat Setyawan.
Kala itu, balapan hanya diadakan sekali tiap serinya dan terbagi atas dua kelas, yakni kelas 1600 dan kelas 2000. Sementara jumlah pesertanya waktu itu kurang lebih ada sekitar 8 orang, dan itupun digabung menjadi satu dalam sekali balapan. Namun di 2007 jumlah peserta pun semakin bertambah banyak. Tercatat sebanyak 12 mobil mendaftarkan diri untuk ikut pada event balap yang tiap tahunnya digelar sebanyak 6 seri itu.
Bahkan, melihat animo peserta yang sangat banyak dan demi merespon beberapa masukan yang diterima pihak panitia penyelenggara, maka pada tahun 2009 dibukalah satu kelas baru, yaitu kelas Super Retro. Pada kelas ini, mobil-mobil retro yang memiliki mesin berkapasitas 2000 cc, dan atau mobil-mobil retro yang mesinnya telah dimodifikasi cukup ekstrim bebas bertarung memperebutkan titel jawara.
Di tahun yang bersamaan, mobil-mobil retro berpenggerak roda depan sudah diperbolehkan untuk turut berlomba, namun diwajibkan masuk di kelas Super Retro. Menurut data yang ada, ketika itu jumlah pesertanya hanya 3 mobil saja. Sejak saat itu, tak ada perkembangan yang signifikan dari peserta yang menggunakan mobil retro berpenggerak roda depan. Maka sungguh disayangkan, akhirnya sekitar 2010 aturan ini dicabut oleh pihak panitia balap retro.
Namun anehnya, di 2011 aturan ini kembali diberlakukan dan cukup mendapat respon yang baik dari para kontestan. Lebih bagusnya lagi, balap mobil retro yang saat itu sudah terbagi atas 3 kelas, dapat berlomba dalam 2 kali balapan dan bertahan hingga musim balap 2012 ini.
0 komentar
Posting Komentar